Bekerja dengan Mario Balotelli itu Susah
By ommed
nusakini.com - Tidak sedikit pelatih yang mengeluh saat bekerja sama dengan striker bengal berdarah Italia, Mario Balotelli. Kali ini keluhan datang dari pelatih Nice yang juga merupakan legenda Arsenal, Patrick Vieira.
Seperti yang diketahui, Balotelli sempat memperkuat Nice selama dua setengah musim. Di klub itulah ia menemukan ketajamannya kembali dengan catatan 33 gol dari 61 laga dalam ajang Ligue 1.
Lalu pada tahun 2018, Vieira datang dan menduduki kursi kepelatihan Nice. Kerja sama antara keduanya berlangsung relatif singkat, yakni enam bulan, sebab Balotelli memilih hengkang ke Marseille di musim dingin 2019.
Sekarang Balotelli sudah kembali ke kampung halamannya, Italia. Ia membela Brescia yang baru saja promosi ke Serie A musim ini.
Perihal Balotelli, tidak sedikit pelatih papan atas yang mengeluhkan tingkah pemain berumur 29 tahun tersebut. Mulai dari Roberto Mancini hingga Jose Mourinho punya kisah yang unik soal dirinya.
Sekarang, Vieira angkat bicara soal pengalamannya melatih pemain binaan tim muda Inter Milan tersebut. Ia berkata bahwa dirinya tidak bisa bekerja sama dengannya.
"Filosofi yang ingin saya terapkan, kebersamaan serta etos kerja yang ingin saya bangun, rasanya sulit bagi saya untuk bekerja dengan pemain seperti Mario," ujar Vieira kepada Daily Mail.
"Rasanya sulit bagi kami berdua untuk bekerja bersama, jadi kami memutuskan berjalan di jalur yang berbeda," lanjutnya.
Karir kepelatihan Vieira masih seumuran jagung. Ia baru merintis karirnya pada tahun 2016 untuk menukangi klub asal Amerika Serikat, New York City, sebelum berlabuh di Nice tahun 2018.
Ia merintis karirnya dengan membawa pengalaman semasa diasuh pelatih legendaris Prancis, Arsene Wenger. Seperti yang diketahui, hampir sebagian besar karir bermainnya dihabiskan di Arsenal.
"Bahkan saat Arsene sedang berada di masa yang sulit, dia tetap berada pada level yang sama, Bukan berarti dia ada di atas saat kami menang atau saat kami kalah dia berada di titik terendah," tambah Vieira.
"Saya suka, itu penting karena sebagai seorang pemain, itu memberikan anda rasa percaya diri. Semua pelatih, dari Wenger ke Jose Mourinho lalu Roberto Mancini, mengenal pemain dan tahu cara berhubungan dengan mereka," pungkasnya. (b/om)